Terlalu Dini Bicara 5G?




http://images.detik.com/content/2014/11/07/328/161513_sara46.jpg
Sara Mazur, Vice President & Head of Ericsson Research (ash/detikINET)
Stockholm - Mendengar apa yang bisa dilakukan teknologi 5G memang menggiurkan, kecepatan internetnya bisa sampai 20 Gbps! Namun jika menilik rencana komersialisasinya yang dijadwalkan baru akan hadir tahun 2020, apakah masih terlalu dini bicara 5G saat ini?


Jika dilihat dari perspektif penggiat di industri telekomunikasi maka jawabannya adalah tidak. Sara Mazur, Vice President & Head of Ericsson Research menyatakan, 5G tak dibangun dalam semalam. Artinya, berbagai persiapan -- mulai dari perangkat teknis, frekuensi, hingga regulasinya -- sudah harus dilakukan dari jauh-jauh hari.

"Karena memang semuanya butuh waktu, tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat," kata Sara.

"Jadi jika ingin implementasi komersialisasi 5G dapat dilakukan di tahun 2020, ya harus didiskusikan dari sekarang ini," ungkapnya.

Diskusi alot terkait 5G salah satunya soal rentang spektrum yang digunakan. Sara menyebut jika opsi spektrum 5G begitu luas. Mulai dari 500 Mhz hingga hitungan GHz.

Namun di setiap negara alokasi spektrum pun berbeda peruntukannya. Misalnya 4G, ada yang bermain di spektrum 700 Mhz, 900 MHz, 1.800 MHz, dan lainnya. Dimana hal ini juga menjadi isu yang sama ketika berbicara 5G.


 

Belum lagi soal aturan main 5G yang juga masih belum ditentukan oleh International Telecommunication Union (ITU) sebagai wasit di industri telekomunikasi dunia.

"Maka dari itu kami dari jauh-jauh hari dengan pemangku kepentingan lainnya termasuk ITU terus berdiskusi soal 5G. Karena untuk regulasi dan spektrum saja itu butuh waktu lama," lanjutnya.

Edukasi juga dilakukan ke calon pengguna, khususnya bagi mereka yang masih berpikir jika 5G sekadar internet yang lebih cepat untuk download dan akses YouTube tanpa ngelag. Padahal manfaatnya jauh lebih luas dari itu. Bisa untuk industri kesehatan, pendidikan, hingga menggerakkan traktor.

Termasuk untuk mengkampanyekan 5G dari jauh-jauh hari kepada pemerintah sebagai regulator di setiap negara. Mereka juga harus sadar jika teknologi ICT terus berkembang setiap hari.

Jika ketinggalan jauh dengan teknologi sebelumnya, maka akan sulit mengejar ketika teknologi generasi terbaru sudah muncul. Begitu pula jika melihat daya saing antar negara yang sedikit banyak juga ditentukan dengan infrastruktur ICT.

Alhasil, dengan lahirnya teknologi baru diharapkan dapat melecut pemerintah di setiap negara untuk berlari lebih cepat lagi dalam membangun infrastruktur ICT di negaranya.

Jadi, apa masih merasa terlalu dini bicara 5G?


Sumber : Deti.com 

0 comments:

Copyright © 2013 SELAMAT DATANG DI ARNETAN