Artikel tentang STEVEN JOBS
Steven Paul "Steve" Jobs (lahir di San Francisco, California, Amerika Serikat, 24 Februari 1955 – meninggal di Palo Alto, California, Amerika Serikat, 5 Oktober 2011 pada umur 56 tahun) adalah seorang tokoh bisnis dan penemu Amerika Serikat. Ia adalah pendiri pendamping,] ketua, dan mantan CEO Apple Inc. Jobs juga sebelumnya menjabat sebagai pejabat eksekutif Pixar Animation Studios; ia menjadi anggota dewan direktur The Walt Disney Company pada tahun 2006, setelah pengambilan alih Pixar oleh Disney. Namanya dicantumkan sebagai produser eksekutif dalam film Toy Story tahun 1995.
Pada akhir 1970-an, Jobs, bersama pendiri pendamping Apple Steve Wozniak, Mike Markkula, dan lainnya, merancang, mengembangkan, dan memasarkan salah satu jajaran komputer pribadi pertama yang sukses secara komersial, yaitu seri Apple II. Pada awal 1980-an, Jobs termasuk orang-orang yang pertama kali melihat potensi komersial dari antarmuka pengguna grafis yang digerakkan tetikus PARC Xerox yang kemudian mendorong pembuatan Macintosh. Setelah kalah melawan keputusan dewan direktur tahun 1984, Jobs mengundurkan diri dari Apple dan mendirikan NeXT, sebuah perusahaan pengembangan platform komputer yang berkecimpung dalam pasar pendidikan tinggi dan bisnis. Pembelian NeXT oleh Apple pada tahun 1996 membawa kembali Jobs ke perusahaan yang ia dirikan bersama, dan ia menjabat sebagai CEO-nya sejak 1997 hingga 2011.
Tahun 1986, ia mengambil alih divisi grafis komputer Lucasfilm Ltd yang kemudian menjadi Pixar Animation Studios. Ia menjadi CEO dan pemegang saham terbesarnya sebanyak 50,1% sampai diambil alih oleh The Walt Disney Company tahun 2006. Karena itu pula Jobs menjadi pemegang saham perorangan terbesar di Disney sebanyak 7% dan anggota Dewan Direktur Disney. Setelah mengundurkan diri sebagai CEO pada 24 Agustus 2011, Jobs terpilih sebagai ketua dewan direktur Apple.
Pada 5 Oktober 2011, Steve Jobs meninggal dunia di California pada usia 56 tahun, tujuh tahun setelah didiagnosis menderita kanker pankreas. Pada waktu kematiannya, ia dikenal luas sebagai seorang visioner, perintis dan jenius dalam bidang bisnis, inovasi, dan desain produk, dan orang yang berhasil mengubah wajah dunia modern, merevolusi enam industri yang berbeda, dan "contoh bagi semua kepala eksekutif". Kematiannya ditanggapi secara luas dan dianggap sebagai kehilangan besar bagi dunia oleh para
Kehidupan awal
Jobs
lahir di San Francisco, California dan diadopsi oleh Paul dan Clara Jobs (née
Hagopian) dari Mountain View, California, yang menamainya Steven Paul.
Paul dan Clara kemudian mengadopsi anak perempuan yang diberi nama Patti. Orang
tua biologis Jobs – Abdulfattah Jandali, seorang sarjana berkebangsaan Suriah yang kemudian menjadi profesor ilmu politik,
dan Joanne Simpson (née Schieble), seorang sarjana berkebangsaan Amerika
Serikat yang kemudian menjadi patolog bahasa wicara – yang kemudian menikah,
melahirkan dan membesarkan adik biologis Jobs, yaitu novelis Mona
Simpson.
Jobs
bersekolah di Cupertino Junior High School dan Homestead High School di Cupertino, California,[36] dan sering menghadiri
kuliah setelah sekolah di Hewlett-Packard
Company di
Palo
Alto,
California. Ia kemudian dipekerjakan di sana dan bekerja bersama Steve Wozniak sebagai karyawan musim
panas. Tahun 1972, Jobs lulus dari sekolah menengah atas dan mendaftar masuk Reed College di Portland, Oregon. Meski ia keluar
setelah satu semester, ia melanjutkan audit kelasnya di Reed, seperti kelas kaligrafi, dengan tidur di lantai
kamar temannya, mengembalikan botol-botol Coke demi mendapatkan uang, dan
mendapatkan makanan gratis mingguan di wihara Hare Krishna setempat. Jobs kemudian
berkata, "Jika aku tidak menghadiri kuliah tunggal di perguruan tinggi
itu, maka Mac tidak akan memiliki beragam huruf cetak ataupun huruf dengan spasi sejajar."
Pada
musim gugur 1974, Jobs kembali ke California dan mulai menghadiri petemuan Homebrew Computer Club bersama Wozniak. Ia
mengambil pekerjaan sebagai teknisi di Atari, sebuah perusahaan pembuat berbagai permainan video populer, dengan tujuan
utama menabung uang untuk melakukan perjalanan spiritual ke India.
Jobs
kemudian berangkat ke India untuk mengunjungi Neem Karoli Baba di Kainchi Ashram-nya
bersama seorang teman dari Reed College (yang kelak menjadi karyawan Apple
pertama), Daniel Kottke, untuk mencari pencerahan
spiritual. Ia pulang dalam keadaan menganut agama Buddha dengan kepala tercukur dan
mengenakan pakaian tradisional India. Pada waktu itu, Jobs sedang bereksperimen
dengan obat psikedelik dan menyebut pengalaman LSD-nya sebagai "satu dari dua atau tiga
hal terpenting yang [pernah] dilakukan dalam kehidupan [dirinya]". Ia
mengatakan bahwa orang-orang di sekitarnya yang tidak termasuk dalam silsilah
lintas budayanya tidak dapat memahami sepenuhnya setiap pemikirannya.
Jobs
kembali ke pekerjaan sebelumnya di Atari dan diberikan tugas menciptakan papan sirkuit untuk permainan Breakout. Menurut pendiri Atari Nolan Bushnell, Atari menawarkan $100
untuk setiap chip yang dihapuskan di mesin ini. Jobs punya sedikit ketertarikan
atau pengetahuan dalam desain papan sirkuit dan membuat persetujuan dengan
Wozniak untuk membagi bonusnya sama rata jika Wozniak mampu meminimalkan jumlah
chip. Atari sangat terkejut karena Wozniak mengurangi jumlah chip sebanyak 50
buah, sebuah desain yang sangat ketat sampai-sampai mustahil untuk
menciptakannya kembali di jalur perakitan. Pada waktu itu, Jobs memberitahu
Wozniak bahwa Atari hanya memberi mereka $700 (bukannya $5000) dan Wozniak pun
mendapat bagian $350.
Karier
Asal mula Apple Computer
Lihat
pula: Sejarah Apple
Tahun
1976, Steve Jobs, Steve
Wozniak dan
Ronald Wayne, dengan pendanaan dari
manajer pemasaran produk dan teknisi semi-pensiun Intel A.C. "Mike" Markkula
Jr.,
mendirikan Apple. Sebelum mendirikan Apple bersama-sama, Wozniak adalah peretas
barang elektronik. Jobs dan Wozniak telah berteman selama bertahun-tahun,
bertemu tahun 1971 ketika teman mereka, Bill Fernandez, memperkenalkan Wozniak
yang berusia 21 tahun kepada Jobs yang berusia 16 tahun. Steve Jobs berusaha
membuat Wozniak tertarik merakit komputer dan menjualnya. Ketika Apple terus
meluas, perusahaan mulai mencari eksekutif berpengalaman untuk membantu
mengelola ekspansinya.
Tahun
1978, Apple merekrut Mike
Scott
dari National
Semiconductor
untuk menjabat sebagai CEO yang berujung pada tahun-tahun kelam. Tahun 1983,
Steve Jobs berhasil memancing John Sculley keluar dari Pepsi-Cola untuk menjabat sebagai CEO
Apple dengan menanyakan, "Apakah kau mau menjual air gula sepanjang
hidupmu, atau kau mau bekerja bersamaku dan mengubah dunia?" Pada tahun
berikutnya, Apple menyiarkan iklan televisi Super Bowl berjudul "1984". Pada pertemuan pemegang saham tahunan
Apple tanggal 24 Januari 1984, Jobs yang emosional memperkenalkan Macintosh kepada hadirin yang sangat
antusias; Andy
Hertzfeld
menggambarkan suasana tersebut sebagai "pandemonium." Macintosh
menjadi komputer kecil pertama yang sukses secara komersial dengan antarmuka pengguna grafis. Pengembangan Mac dimulai
oleh Jef Raskin, dan diambil alih oleh
Jobs.
Meski
Jobs digambarkan sebagai direktur Apple yang persuasif dan karismatik, sejumlah
karyawannya pada waktu itu menggambarkannya sebagai manajer yang selalu berubah
pikiran dan temperamental. Penurunan penjualan di seluruh industri menjelang
akhir 1984 mengakibatkan keretakan hubungan kerja Jobs dengan Sculley, dan pada
akhir Mei 1985 – setelah ketegangan internal dan pengumuman PHK
besar-besaran – Sculley mengakhiri jabatan Jobs sebagai kepala divisi
Macintosh.
NeXT Computer
Lihat
pula: NeXT
Pada
waktu yang sama, Jobs mendirikan perusahaan komputer lain, NeXT Computer. Seperti Apple Lisa, teknologi stasiun kerja NeXT sangat maju;
namun, industri ini menganggapnya sebagai barang mahal. Di antara karyawan yang
mampu membelinya, stasiun kerja NeXT memiliki pengikut yang banyak karena
kekuatan teknisnya, dan sistem pengembangan perangkat lunak berorientasi objek sangat penting bagi
mereka. Jobs memasarkan produk NeXT di bidang ilmiah dan akademik karena
teknologi baru yang inovatif dan eksperimental yang dimilikinya (seperti kernel Mach, chip pemroses sinyal digital, dan port Ethernet terpasang tetap).
NeXTcube digambarkan oleh Jobs sebagai komputer
"antarpribadi", yang ia percayai sebagai tahap selanjutnya setelah
komputer "pribadi". Ini berarti jika komputer memungkinkan
orang-orang berkomunikasi dan berkolaborasi bersama dengan cara yang mudah,
maka komputer dapat menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi komputer
"pribadi".
Pada
masa ketika surel hanyalah teks biasa bagi sebagian besar orang, Jobs suka
mendemonstrasikan sistem surel NeXT bernama NeXTMail, sebagai contoh dari filsafat
"antarpribadi"-nya. NeXTMail adalah salah satu surel pertama yang
mendukung grafis dan audio tempelan yang dapat dilihat dan diklik di dalam
surel.
Jobs
menjalankan NeXT dengan obsesi demi kesempurnaan estetika, yang dibuktikan
dengan beberapa hal seperti selubung magnesium NeXTcube. Hal ini menaruh
tekanan besar pada divisi perangkat keras NeXT, dan pada tahun 1993, setelah
hanya berhasil menjual 50.000 mesin, NeXT beralih sepenuhnya ke pengembangan
perangkat lunak melalui peluncuran NeXTSTEP/Intel.
Pixar dan Disney
Tahun
1986, Jobs membeli The Graphics Group (kemudian berganti nama menjadi Pixar) dari divisi grafis komputer Lucasfilm senilai $10 juta,
$5 juta di antaranya diberikan kepada Lucasfilm sebagai modal.
Perusahaan
baru ini, yang dulunya berpusat di Kerner Studios milik Lucasfilm di San Rafael, California, namun kemudian dipindahkan ke Emeryville, California, awalnya ditujukan sebagai
pengembang perangkat keras grafis canggih. Setelah bertahun-tahun gagal menjual
Pixar
Image Computer,
perusahaan ini dikontrak oleh Disney untuk memproduksi sejumlah film fitur
animasi komputer yang kelak didanai bersama dan didistribusikan oleh Disney.
Film
pertama yang diproduksi sebagai hasil kerjasama ini, yaitu Toy Story, membawa ketenaran dan
pujian kritikus kepada studio ini ketika dirilis tahun 1995. Lebih dari satu
dasawarsa selanjutnya, di bawah pimpinan kreatif Pixar John Lasseter, perusahaan ini mampu
memproduksi film hit box-office A Bug's Life (1998), Toy Story 2 (1999), Monsters, Inc. (2001), Finding Nemo (2003), The Incredibles (2004), Cars (2006), Ratatouille (2007), WALL-E (2008), Up (2009) dan Toy Story 3 (2010). Finding Nemo,
The Incredibles, Ratatouille, WALL-E, Up dan Toy
Story 3 masing-masing menerima Academy Award for Best
Animated Feature,
sebuah penghargaan yang diperkenalkan tahun 2001.
Tahun
2003 dan 2004, karena kontrak Pixar dengan Disney habis, Jobs dan pimpinan
eksekutif Disney Michael
Eisner
mencoba menegosiasikan kerjasama baru yang akhirnya gagal,[55] dan pada awal 2004 Jobs
mengumumkan bahwa Pixar akan menjadi mitra baru untuk mendistribusikan
film-filmnya setelah kontrak dengan Disney berakhir.
Bulan
Oktober 2005, Bob
Iger
menggantikan Eisner di Disney, dan Iger dengan cepat membentuk hubungan dengan
Jobs dan Pixar. Tanggal 24 Januari 2006, Jobs dan Iger mengumumkan bahwa Disney
setuju membeli Pixar dalam bentuk transaksi saham penuh senilai
$7,4 miliar. Setelah persetujuan ditutup, Jobs menjadi pemegang saham
tunggal terbesar The
Walt Disney Company
dengan penguasaan sekitar 7% saham perusahaan tersebut. Saham Jobs di Disney
jauh melampaui milik Eisner yang hanya 1,7%, dan anggota keluarga Disney Roy E. Disney, yang hingga kematiannya
tahun 2009 hanya memegang sekitar 1% saham perusahaan dan kritiknya terhadap
Eisner — terutama bahwa ia membekukan hubungan Disney dengan Pixar —
mempercepat turunnya Eisner. Jobs bergabung dengan dewan direktur perusahaan
setelah penyelesaian penggabungan perusahaan. Jobs juga membantu mengawasi
bisnis animasi gabungan Disney dan Pixar dengan jabatan pada komite pengawas
khusus beranggotakan enam orang.
Kembali ke Apple
Lihat
pula: "1998–2005:
Kembali untung" di Apple Inc.
Tahun
1996, Apple mengumumkan bahwa mereka membeli NeXT senilai $429 juta. Persetujuan ini
diakhiri pada akhir 1996, sehingga membawa Jobs kembali ke perusahaan yang ia
dirikan bersama. Jobs menjadi kepala de facto setelah CEO Gil Amelio diturunkan bulan Juli. Ia
secara formal menjabat sebagai pimpinan eksekutif interim pada September 1997. Pada bulan Maret 1998, demi mengonsentrasikan
usaha Apple untuk mendapat laba, Jobs menghentikan sejumlah proyek, seperti Newton, Cyberdog, dan OpenDoc. Dalam bulan-bulan selanjutnya, banyak
karyawan yang khawatir bertemu langsung Jobs di dalam lift, "takut bahwa
mereka kehilangan pekerjaan ketika pintu dibuka. Kenyataannya adalah bahwa
eksekusi kilat Jobs jarang terjadi, namun beberapa korban sudah cukup untuk
meneror seluruh perusahaan." Jobs juga mengubah program lisensi untuk tiruan Macintosh, sehingga para pembuat
komputer harus mengeluarkan biaya mahal untuk terus memproduksi barang.
Melalui
pembelian NeXT, sebagian teknologi perusahaan ini masuk dalam produk-produk
Apple, terutama NeXTSTEP yang kemudian berubah menjadi Mac OS X. Di bawah arahan Jobs,
perusahaan ini meningkatkan penjualannya dengan pesat melalui pengenalan iMac dan produk-produk baru lain; sejak itu,
desain menarik dan merek yang kuat telah berjalan dengan baik untuk Apple. Pada
Macworld Expo 2000, Jobs secara resmi menghapus embel-embel "interim"
dari gelar jabatannya di Apple dan menjadi CEO permanen. Jobs berkelakar pada waktu
itu bahwa ia akan memakai gelar 'iCEO.'
Dalam
beberapa tahun terakhir, perusahaan ini mulai bercabang, memperkenalkan dan
memperbarui peralatan digital lain. Melalui pengenalan pemutar musik portabel iPod, perangkat lunak musik digital iTunes, dan iTunes Store, perusahaan ini merambah
bidang elektronik konsumen dan distribusi musik. Tahun 2007, Apple memasuki
bisnis telepon seluler melalui pengenalan iPhone, sebuah telepon seluler dengan tampilan multi-sentuh yang juga memiliki fitur
iPod dan, dengan peramban web bergeraknya sendiri, berhasil mengubah dunia
peramban web bergerak. Dengan terus mendorong inovasi, Jobs juga mengingatkan
karyawannya bahwa "seniman sejati mengirimkan karyanya", yang berarti
bahwa mengirimkan produk pada waktunya sama pentingnya seperti inovasi dan
desain menarik.
Jobs
dikagumi juga dikritik atas kemampuan persuasi dan kewirausahaannya yang
berjalan sempurna, yang dijuluki sebagai "kawasan pengalihan
kenyataan"
dan terbukti selama pidato intisari (dikenal dengan sebutan "Stevenote") pada Macworld Expos dan Apple Worldwide Developers Conferences.
Tahun
2005, Jobs menanggapi kritik atas program daur ulang Apple yang buruk untuk sampah elektronik di AS dengan mengecam
pendukung lingkungan dan pendukung lainnya pada Pertemuan Tahunan Apple di
Cupertino bulan April. Tetapi, beberapa minggu kemudian, Apple mengumumkan
bahwa mereka akan menarik iPod secara gratis di toko-toko ecerannya. Computer TakeBack Campaign ditanggapi dengan
pengusungan iklan dari pesawat di atas acara kelulusan Universitas Stanford
tempat Jobs menjadi pembicara utamanya. Iklan tersebut bertuliskan
"Steve — Don't be a mini-player recycle all e-waste". Tahun
2006, ia terus memperluas program pendauran ulang Apple kepada setuap pengguna
AS yang membeli Mac baru. Program ini meliputi pengiriman dan "pembuangan
ramah lingkungan" sistem lama mereka.
Pengunduran diri
Bulan
Agustus 2011, Jobs mengundurkan diri sebagai CEO Apple. Ia akan tetap menjabat
di perusahaan ini sebagai ketua dewan perusahaan. Beberapa jam setelah
pengumuman tersebut, saham Apple Inc. (AAPL) turun 5% dalam perdagangan pasca
penutupan. Penurunan yang relatif kecil ini, jika mempertimbangkan kepentingan
Jobs terhadap Apple, dikaitkan dengan fakta bahwa kesehatan Jobs terus
diberitakan selama beberapa tahun, dan ia melakukan cuti medis sejak Januari
2011. Menurut Forbes, diduga dampaknya akan
terasa negatif tidak hanya di Apple, namun juga di Walt
Disney Company
tempat Jobs menjabat sebagai direktur. Dalam perdagangan pasca penutupan pada
hari pengumuman tersebut, saham Walt Disney Co. (DIS) turun 1,5%.
Kehidupan bisnis
Kekayaan
Meski
Jobs hanya digaji $1 per tahun sebagai CEO Apple, ia memegang 5,426 juta
saham Apple, serta 138 juta saham di Disney (yang ia terima sebagai imbalan
akuisisi Pixar oleh Disney). Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya mencapai
$5,1 miliar pada tahun 2009, menjadikannya orang terkaya ke-43 di Amerika
Serikat. Setelah Bloomberg tidak sengaja menerbitkan obituari Jobs tahun 2008,
Arik Hesseldahl dari majalah BusinessWeek mencatat bahwa "Jobs tidak
dikenal luas atas hubungannya dengan kampanye filantropis", jika
dibandingkan dengan upaya-upaya Bill Gates. Setelah melanjutkan
jabatannya di Apple tahun 1997, Jobs menghentikan semua program filantropi
perusahaan.
Kasus pengunduran opsi saham
Pada
tahun 2001, Steve Jobs diberikan opsi saham senilai 7,5 juta lembar saham
Apple dengan harga pelaksanaan $18,30, yang diduga seharusnya $21,10, sehingga
menimbulkan pendapatan pajak senilai $20.000.000 yang tidak ia laporkan sebagai
pendapatan. Ini menandakan terjadinya pengunduran opsi. Apple menegaskan bahwa
pendapatannya berjumlah seperti itu. Jika ditemukan adanya kebohongan, maka
Jobs dapat menghadapi serangkaian tuduhan kriminal dan penalti sipil. Apple
mengklaim bahwa opsi tersebut awalnya diberikan pada pertemuan dewan khusus.
Lebih jauh lagi, penyelidikan terfokus pada penanggalan palsu opsi yang
mengakibatkan peningkatan harga pelaksanaan retroaktif senilai $20 juta.
Kasus ini akhirnya ditangani melalui penyelidikan aktif kriminal dan
pemerintahan sipil, meski penyelidikan internal independen Apple yang selesai
pada 29 Desember 2006 menemukan bahwa Jobs tidak mengetahui masalah ini dan
bahwa opsi yang diberikan kepadanya dikembalikan tanpa pelaksanaan opsi pada
tahun 2003. Pada tanggal 1 Juli 2008, sebuah tuntutan perwakilan kelompok
senilai $7 miliar diajukan kepada beberapa anggota Dewan Direktur Apple
atas kehilangan laba akibat penipuan sekuritas.
Gaya kepemimpinan
Banyak
komentar yang dilontarkan mengenai kepribadian Jobs yang agresif dan menuntut. Fortune menulis bahwa ia
"dianggap sebagai salah seorang egomaniak terdepan di Silicon Valley." Komentar
mengenai gayanya yang temperamental dapat ditemukan di The Little Kingdom karya Mike Moritz, satu dari beberapa biografi resmi mengenai
Jobs; The Second Coming of Steve Jobs karya Alan Deutschman; dan
iCon:
Steve Jobs
karya Jeffrey S. Young & William L. Simon. Tahun 1993, Jobs masuk dalam
daftar Bos Paling Tegas di Amerika Serikat menurut majalah Fortune karena kepemimpinannya di
NeXT. Pendiri pendamping Dan'l Lewin dikutip oleh majalah Fortune, "Motivasinya tak
dapat dipercaya... [n]amun kedisiplinannya tak dapat dibayangkan," yang
ditanggapi kantor Jobs bahwa kepribadiannya telah berubah sejak saat itu.
Jef
Raskin,
bekas koleganya, pernah berkata bahwa Jobs "lebih cocok menjadi Raja
Perancis," menyindir kepribadian Jobs yang meyakinkan dan mengesankan
Jobs
selalu ingin menempatkan Apple beserta produknya di garis depan industri
teknologi informasi dengan meramalkan dan menetapkan tren, setidaknya dalam hal
inovasi dan gaya. Ia merangkum semua konsep pribadinya pada akhir pidato
intisarinya di Macworld Conference and Expo bulan Januari 2007 dengan
mengutip legenda hoki es Wayne Gretzky:
Ada
satu kutipan lama Wayne Gretzky yang aku sukai. 'Aku berseluncur ke tempat bola
akan berhenti, bukannya mengikuti jalur bola.' Dan kami selalu mencoba
melakukannya di Apple. Sejak awal sekali. Dan kami akan terus melakukannya.
—Steve Jobs
Floyd Norman mengatakan bahwa di Pixar,
Jobs adalah "pribadi yang dewasa dan lembut" dan tidak pernah
mengganggu proses kreatif para pembuat film.
Pada
tahun 2005, Steve Jobs melarang semua buku terbitan John Wiley & Sons dari Apple Store sebagai tanggapan atas
penerbitan biografi tidak resmi berjudul iCon: Steve Jobs. Pada laporan laba tahunan
2010, Wiley mengatakan bahwa mereka telah "membuat persetujuan... untuk
membuat judul-judul bukunya tersedia di iPad."
Penemuan
Jobs
terdaftar sebagai penemu utama atau penemu pendamping pada lebih dari 230
hadiah paten atau permintaan paten terkait serangkaian teknologi mulai dari
komputer dan alat portabel hingga antarmuka pengguna (termasuk yang berbasis
sentuh), pengeras suara, papan ketik, adapter tenaga, tangga, gesper, lengan
baju, tali sandang dan paket.
Kehidupan pribadi
Jobs
menikahi Laurene
Powell
pada tanggal 18 Maret 1991. Pemimpin upacaranya adalah bhiksu Buddha Zen, Kobun Chino Otogawa. Keduanya dikaruniai
seorang putra dan dua putri. Jobs juga memiliki seorang putri, Lisa Brennan-Jobs (lahir 1978), dari
hubungannya dengan pelukis asal Wilayah Teluk San Francisco, Chrisann Brennan.
Ia sempat membesarkan putrinya sendiri ketika Jobs menolak bertanggung jawab
dengan mengklaim ia steril; ia kemudian mengakui tanggung jawabnya.
Dalam
biografi tidak resmi, The Second Coming of Steve Jobs, penulis Alan Deutschman
melaporkan bahwa Jobs pernah mengencani Joan Baez. Deutschman mengutip
Elizabeth Holmes, teman Jobs ketika di Reed College, bahwa ia "percaya
bahwa Steve menjadi pacar Joan Baez karena Baez pernah menjadi pacar Bob Dylan." Dalam biografi
tidak resmi lainnya, iCon: Steve Jobs karya Jeffrey S. Young
& William L. Simon, para penulisnya menyatakan bahwa Jobs mungkin telah
menikahi Baez, namun usianya pada waktu itu (41) berarti tidak mungkin bagi
mereka untuk memiliki anak.
Jobs
juga merupakan penggemar Beatles. Ia mengutipnya beberapa
kali dalam pidato intisarinya dan juga wawancara di konser Paul McCartney. Ketika ditanyai mengenai model bisnisnya dalam acara 60 Minutes, ia menjawab:
Model bisnis saya adalah
The Beatles: Mereka adalah empat orang yang sama-sama mengurangi perilaku
negatif satu sama lain; mereka seimbang. Dan keseluruhannya lebih baik daripada
bagian-bagiannya. Hal-hal hebat dalam bisnis tidak dilakukan oleh satu orang,
melainkan sekelompok orang.
Pada
tahun 1982, Jobs membeli apartemen di The San Remo, sebuah gedung apartemen
di New York City dengan reputasi politik yang progresif, tempat Demi Moore, Steven Spielberg, Steve Martin, dan Putri Yasmin Aga Khan, putri Rita Hayworth, juga memiliki apartemen.
Melalui bantuan I.M.
Pei,
Jobs menghabiskan beberapa tahun merenovasi apartemennya di dua lantai teratas
menara utara bangunan ini, hanya untuk dijual lagi dua dasawarsa kemudian
kepada pemain utama U2, Bono. Jobs tidak pernah pindah
ke sana.
Tahun
1984, Jobs membeli sebuah puri Kolonial Spanyol berkamar 14 seluas 17.000-ft² (1,600 m²) yang dirancang oleh George Washington Smith di Woodside, California, dikenal sebagai Jackling House. Meski berada dalam
keadaan hampir tidak terurus, Jobs menetap di puri ini selama sepuluh tahun.
Menurut laporan, ia menyimpan sepeda motor BMW tua di ruang tamu, dan mengizinkan Bill Clinton memakainya pada tahun
1998. Sejak awal 1990-an, Jobs tinggal di sebuah rumah di permukiman Old Palo
Alto, Palo Alto. Presiden Clinton makan malam bersama Jobs dan 14 CEO Silicon
Valley di sana pada 7 Agustus 1996 dengan makanan yang disediakan oleh Greens Restaurant. Clinton membalasnya dan
Jobs, seorang penyumbang untuk Partai Demokrat, tidur di kamar tidur
Lincoln di Gedung
Putih.
Jobs
membiarkan Jackling House tidak terurus dan berencana meruntuhkannya dan
membangun rumah yang lebih kecil di tanah tersebut; namun ia mendapat keluhan
dari pelindung budaya setempat atas rencananya. Bulan Juni 2004, Dewan Kota
Woodside memberikan Jobs lampu hijau untuk meruntuhkan puri ini dengan syarat
ia mengiklankan properti ini selama satu tahun untuk melihat jika ada orang
yang mau memindahkannya ke tempat lain dan memperbaikinya. Sejumlah orang
tertarik, termasuk beberapa orang yang memiliki pengalaman memperbaiki properti
tua, namun tidak ada perjanjian yang dicapai. Kemudian pada tahun yang sama,
sekelompok pelindung budaya setempat melakukan tindakan hukum untuk mencegah peruntuhan.
Bulan Januari 2007, Jobs tidak diizinkan meruntuhkan properti ini melalui
keputusan pengadilan. Keputusan
pengadilan berbalik secara banding pada Maret 2010 dan puri ini diruntuhkan
pada Februari 2011.
Ia
biasanya mengenakan kerah polo lengan panjang hitam yang dibuat oleh St. Croix, jins biru Levi's 501, dan sepatu New Balance 991. Ia adalah seorang pesetarian, seseorang yang makanannya mencakup daging
yang hanya berasal dari ikan.
Mobil
pilihannya adalah Mercedes SL 55 AMG perak tahun 2006 yang tidak memiliki plat
nomor mobil.
Jobs
pernah terlibat perang mulut dengan Dell Computer CEO Michael Dell, berawal ketika Jobs
mengkritik Dell karena menciptakan "kotak beige yang tidak inovatif."
Tanggal 6 Oktober 1997, di Gartner Symposium, ketika Michael
Dell ditanyai apa yang akan ia lakukan jika ia memiliki Apple Computer yang
sedang bermasalah, ia berkata "Saya akan menutupnya dan mengembalikan
uangnya kepada para pemegang saham." Tahun 2006, Steve Jobs mengirimkan
surel kepada semua karyawannya ketika kapitalisasi
pasar Apple
naik melampaui Dell. Isi surel tersebut:
Tim, sepertinya Michael
Dell tidak pintar memprediksikan masa depan. Berdasarkan penutupan pasar saham
hari ini. Apple memiliki nilai lebih tinggi daripada Dell. Saham bergerak ke
atas dan ke bawah, dan semua bisa jadi berbeda esok hari, namun saya pikir hari
ini kita pantas merenung sejenak. Steve.
Kesehatan
Pada
pertengahan 2004, Jobs mengumumkan kepada karyawannya bahwa ia didiagnosis
mengalami tumor kanker di pankreasnya. Prognosis kanker pankreas biasanya sangat rendah;
namun Jobs menyatakan bahwa ia mengalami tumor langka kurang agresif yang
dikenal sebagai tumor neuroendokrin sel islet. Setelah awalnya menolak usul intervensi
medis konvensional dan menjalani diet khusus untuk mengurangi penyakit ini,
Jobs menjalani pankreatikoduodenektomi (atau "prosedur
Whipple") pada Juli 2004 yang berhasil melenyapkan tumor tersebut. Jobs
tampak tidak memerlukan kemoterapi atau terapi radiasi. Selama Jobs tiada, Timothy D. Cook, kepala penjualan dan
operasi global Apple, menjalankan perusahaan ini.
Jobs
di 2008 Macworld Conference & Expo
Pada
awal Agustus 2006, Jobs menyampaikan pidato intisari untuk Worldwide Developers Conference tahunan Apple.
Penampilannya yang "kurus, hampir kering" dan penyampaian "tanpa
daftar" yang tidak biasa, beserta pilihannya untuk mengalihkan
bagian-bagian penting pidatonya kepada presenter lain, memunculkan banjir
spekulasi tentang kesehatannya di media dan Internet. Namun menurut laporan
jurnal Ars
Technica,
peserta WWDC yang melihat Jobs secara pribadi mengatakan
ia "tampak baik-baik saja". Setelah pidato tersebut, juru bicara
Apple mengatakan bahwa "Steve sangat sehat."
Dua
tahun kemudian, masalah sejenis dialami Jobs pada pidato intisarinya di WWDC
2008. Para pejabat Apple mengatakan Jobs adalah korban "serangga
umum" dan sedang mengonsumsi antibiotik. sementara yang lainnya menduga kemunculannya yang kakeksia diakibatkan oleh prosedur
Whipple. Pada konferensi Juli yang membahas laba Apple, peserta menanggapi
pertanyaan berulang mengenai kesehatan Steve Jobs dengan menegaskan bahwa itu
"masalah pribadi". Sementara yang lainnya menyuarakan opini bahwa
pemegang saham memiliki hak untuk mengetahui lebih jauh agar dapat memberikan
Jobs pendekatan untuk menjalankan perusahaannya. New York Times
menerbitkan artikel berdasarkan percakapan telepon tidak terekam bersama Jobs,
mencatat bahwa "meski masalah kesehatannya lebih buruk daripada 'serangga
umum', penyakitnya tidak membahayakan nyawanya dan ia tidak mengidap kanker
kembali."[120]
Pada
tanggal 28 Agustus 2008, Bloomberg keliru menerbitkan obituari 2.500 kata tentang Jobs
dalam layanan berita perusahaan yang berisikan spasi kosong untuk usia dan
penyebab kematiannya (saluran berita umumnya menyimpan obituari yang terus
diperbarui untuk memfasilitasi penyampaian berita mengenai kematian mendadak
seorang figur terkenal). Meski kesalahan ini dengan cepat diperbaiki, banyak
saluran berita dan blog yang melaporkan masalah ini, sehingga kembali memunculkan
rumor-rumot mengenai kesehatan Jobs. Jobs menanggapi pada pidato Let's Rock
Apple bulan September 2008 dengan mengutip Mark Twain: "Laporan kematianku
sangat dilebih-lebihkan." Pada acara media setelah itu, Jobs menutup
presentasinya dengan slide bertuliskan "110/70" yang berarti tekanan darahnya, seraya menyatakan bahwa
ia tidak akan menanggapi lagi pertanyaan mengenai kesehatannya.
Pada
tanggal 16 Desember 2008, Apple mengumumkan bahwa wakil presiden pemasaran Phil Schiller akan menyampaikan pidato
intisari terakhir perusahaan ini di Macworld Conference and Expo 2009, dan kembali
memunculkan pertanyaan mengenai kesehatan Jobs. Dalam pernyataan tanggal 5
Januari 2009 di Apple.com,[ Jobs mengatakan bahwa ia mengalami
"ketidakseimbangan hormon" selama beberapa
bulan. Pada tanggal 14 Januari 2009, dalam memo internal Apple, Jobs menulis
bahwa pada minggu sebelumnya ia telah "mempelajari bahwa masalah
kesehatanku lebih rumit daripada yang kubayangkan" dan mengumumkan cuti
enam bulan sampai akhir Juni 2009 untuk memungkinkan ia fokus pada
kesehatannya. Tim
Cook,
yang sebelumnya menjabat sementara sebagai CEO pada cuti Jobs tahun 2004,
menjabat kembali sebagai CEO Apple untuk sementara. dan Jobs masih terlibat
dalam "keputusan strategis besar".
Pada
bulan April 2009, Jobs menjalani transplantasi hati di Methodist University
Hospital Transplant Institute di Memphis,
Tennessee.
Jobs' prognosis was "excellent."
Pada
tanggal 17 Januari 2011, satu setengah tahun setelah Jobs kembali dari
transplantasi hatinya, Apple mengumuman bahwa ia diberikan cuti medis. Jobs
mengumumkan kepergiannya melalui surat kepada karyawannya, menyatakan bahwa
keputusan tersebut dibuat "agar ia dapat fokus pada kesehatannya."
Selama cuti medisnya tahun 2009, Apple mengumumkan bahwa Tim Cook akan menangani operasi
harian dan Jobs akan terus terlibat dalam keputusan strategis besar perusahaan.
Meski cuti, ia sempat tampil di acara peluncuran iPad 2 (2 Maret), pidato intisari
WWDC untuk memperkenalkan iCloud (6 Juni), dan di hadapan dewan kota Cupertino
(7 Juni).
Jobs
mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO Apple pada 24 Agustus 2011. Dalam
suratnya, Jobs menulis bahwa ia "tidak bisa lagi menjalani tugas dan
pekerjaannya sebagai CEO Apple."
Kematian
Jobs
meninggal dunia di rumahnya pada tanggal 5 Oktober 2011 akibat komplikasi kanker pankreas bentuk langka. Kematiannya
diumumkan oleh Apple dalam sebuah pernyataan sebagai berikut:
Kami sangat berduka untuk
mengabarkan bahwa Steve Jobs telah meninggal dunia hari ini.
Kecerdasan, semangat dan energi Steve adalah sumber inovasi berharga yang memperkaya dan memperbaiki hidup kita semua. Dunia menjadi lebih baik karena Steve.
Cinta terbesarnya adalah untuk istrinya, Laurene, dan keluarganya. Kami berduka untuk mereka dan semua orang yang tersentuh oleh perjuangannya yang luar biasa."
Kecerdasan, semangat dan energi Steve adalah sumber inovasi berharga yang memperkaya dan memperbaiki hidup kita semua. Dunia menjadi lebih baik karena Steve.
Cinta terbesarnya adalah untuk istrinya, Laurene, dan keluarganya. Kami berduka untuk mereka dan semua orang yang tersentuh oleh perjuangannya yang luar biasa."
Jobs
meninggalkan Laurene, istrinya selama 20 tahun, tiga anak mereka dan Lisa Brennan-Jobs, putri Jobs dari hubungan
sebelumnya.] Keluarganya merilis pernyataan yang mengatakan
bahwa ia "meninggal dalam damai".
Mulai
5 Oktober 2011, situs web perusahaan Apple menyambut para pengunjung dengan
halaman sederhana yang menampilkan nama Jobs dan masa hidupnya di samping
potret wajahnya yang berwarna hitam putih. Dengan mengklik gambar Jobs,
pengunjung bisa melihat obituari bertuliskan "Apple telah kehilangan
seorang visioner dan jenius yang kreatif, dan dunia telah kehilangan seorang
sosok yang luar biasa. Beberapa di antara kita yang cukup beruntung mengenal
dan bekerja bersama Steve telah kehilangan seorang sahabat dan guru inspiratif.
Steve meninggalkan sebuah perusahaan yang hanya ia yang bisa membangunnya, dan
semangatnya akan selalu menjadi dasar perusahaan Apple." Sebuah alamat
surel juga diterbitkan agar masyarakat bebas berbagi kenangan, ucapan
belasungkawa, dan pikiran mereka tentang Steve Jobs.
Sejumlah
besar surat kabar memberitakan kematiannya di halaman depan. Pernyataan yang
menanggapi kematian Jobs disampaikan oleh beberapa tokoh terkenal, termasuk
Presiden AS Barack Obama,[
pendiri Microsoft Bill Gates, dan Bob Iger dari The
Walt Disney Company. Wired News mengumpulkan tanggapan mereka dan
menerbitkannya di halaman depan situs webnya. Pernyataan belasungkawa lainnya
disampaikan oleh teman-teman dan kolega Jobs, seperti Steve Wozniak dan George Lucas.
Pemakaman
kecil tertutup dilaksanakan pada 7 Oktober 2011.
Penghargaan
Ia
mendapatkan National Medal of
Technology
dari Presiden Ronald
Reagan
pada tahun 1984 bersama Steve Wozniak (termasuk orang-orang yang
pertama menerimanya), dan Jefferson Award for Public Service dalam kategori
"Pelayanan Publik Terbaik oleh Individu Berusia 35 Tahun atau Lebih Muda"
(a.k.a. Samuel S. Beard Award) pada tahun 1987. Tanggal 27 November
2007, Jobs digelari tokoh bisnis terkuat oleh Fortune Magazine. Tanggal 5 Desember 2007, Gubernur
California Arnold
Schwarzenegger
dan Ibu Negara Bagian Maria Shriver memasukkan Jobs ke California
Hall of Fame
yang terletak di The California Museum for History, Women and the Arts.
Bulan
Agustus 2009, Jobs terpilih sebagai pengusaha paling dikagumi di antara para
remaja berdasarkan survei oleh Junior Achievement. Tanggal 5 November 2009,
Jobs diberi gelar CEO dasawarsa ini oleh Fortune Magazine. Bulan
November 2009, Jobs menempati peringkat ke-57 dalam Forbes: The World's Most Powerful
People. Bulan Desember 2010, Financial Times memberi Jobs gelar sebagai
tokoh tahun ini, mengakhiri artikelnya dengan menyatakan, "Dalam
otobiografinya, John
Sculley,
mantan eksekutif PepsiCo yang pernah memimpin Apple, mengatakan sesuatu tentang
ambisi pria yang ia pecat: 'Apple harusnya menjadi perusahaan produk konsumen
yang luar biasa. Ini rencana gila. Teknologi tinggi tidak dapat dirancang dan
dijual sebagai produk konsumen.' Sungguh salah pernyataan ini".
Pada
waktu kematiannya, ia dikenal luas sebagai seorang visioner, perintis dan
jenius dalam bidang bisnis, inovasi, dan desain produk, dan orang
yang berhasil mengubah wajah dunia modern, merevolusi enam industri yang
berbeda, dan "contoh bagi semua kepala eksekutif". Kematiannya
ditanggapi secara luas dan dianggap sebagai kehilangan besar bagi dunia oleh
para penggemarnya di seluruh dunia.
Setelah
pengunduran dirinya sebagai CEO Apple, Jobs dianggap sebagai Thomas Edison dan Henry Ford pada masanya.
0 comments: